Individu
A.
Latar Belakang
Banyak orang yang merasa tidak
percaya diri, sehingga membuat mereka memperlakukan diri sendiri dengan buruk,
merasa diri tidak berguna dan tidak berharga. Rasa percaya diri adalah hal yang
vital agar kita bisa hidup dengan lebih positif dan bisa merespon tantangan
dalam hidup dengan lebih realistis. Orang yang percaya diri berpotensi besar
untuk sukses dalam kehidupan pribadi maupun karirnya.
Karena itu, sangat penting bagi kita
untuk mengetahui apa saja penyebab dari kurangnya rasa percaya diri ini,
sehingga kita bisa mengatasinya. Penyebab kurangnya rasa percaya diri ini bisa
diketahui dengan menelusuri kembali sejarah seseorang.
B.
Teori
Menurut Wikipedia, Individu
merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu
berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah
lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri
dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial
tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu
memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk
kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang
sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Sedangkan menurut ahli (Marthen
Luter), individu berasal dari kata individum dalam bahasa latin, yaitu satuan
kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti
manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di
dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga,
rasa, rasio, dan rukun.
·
Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas
yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun
dengan hakikat yang sama.
·
Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat
menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang
menyangkut dengan keindahan
·
Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan
manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan
dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima
oleh panca indera.
·
Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk
sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara
harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia
untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut masyarakat
Menurut Viniagustia, Merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk
menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
C.
Pembahasan
Rasa percaya diri yang kurang bisa
terjadi akibat dari adanya kejadian buruk di masa kanak-kanak yang telah
membuat sesorang bersikap acuh tak acuh. Hasil akhir dari kurangnya rasa
percaya diri ini biasanya mengarah pada penghukuman terhadap diri sendiri, yang
akan merampas keyakinan dirinya, serta kemampuannya untuk berpikir rasional.
Kurangnya rasa percaya diri, membuat
seseorang mengabaikan hidupnya dan bersikap negatif. Rasa percaya diri
mempengaruhi emosi seseorang dan punya potensi untuk memberi dampak yang
serius. Orang yang tidak cukup kuat untuk menghadapi kurangnya rasa percaya
diri ini, bisa berbuat sesuatu yang akan menghancurkan kehidupannya sendiri.
Kurangnya rasa percaya diri
bertanggung jawab atas penyebab emosi ekstrim yang bisa mengarah pada depresi,
percobaan bunuh diri, dan penyakit fisik dan mental, kehamilan di usia muda
atau bahkan kekerasan terhadap anak-anak. Rasa percaya diri yang kurang juga
bertanggung jawab terhadap kekerasan remaja yang menyebabkan kerusakan mental
dan fisik yang fatal.
Kurangnya percaya diri disebabkan oleh faktor-faktor yang
bergantung pada latar belakang dan status seseorang, lingkungan, usia,
hubungannya dengan dunia luar, dan lain-lain.
Agar dapat mengatasi masalah ini,
pertama-tama seseorang harus lebih dulu menentukan penyebab dari berkurangnya
rasa percaya diri. Dan cara terbaik untuk menghadapi masalah apapun adalah
dengan melihat kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan dimasa lalu. Misalnya
:
a.
Terabaikan.
Anak-anak yang tumbuh tanpa
mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup akan merasa terabaikan dan
bersikap acuh tak acuh saat mereka dewasa. Mereka akan merasa kesulitan untuk
mempercayai dan bergaul orang lain.
b.
Kritik
yang berlebihan.
Saat seorang anak terus menerus
diingatkan bahwa dia nakal, itu akan membuatnya menjadi depresi dan hilang
percaya diri. Kejadian-kejadian seperti ini akan menyebabkan dirinya merasa
tidak berharga, membuatnya menjadi pesimis, dan enggan untuk melakukan sesuatu
yang positif.
c.
Pengaruh
dari orang tua dan keluarga.
Orang tua cenderung utuk
mempengaruhi anaknya dengan merefleksikan mimpi-mimpi mereka yang tidak
terpenuhi. Mereka membuat kesalahan dalam memilih karir sehingga ketidak
bahagiaan tersebut mempengaruhi anak-anaknya.
d.
Pencapaian.
Orang bekerja untuk mencapai sukses
dalam hidupnya dan saat mereka gagal setelah bekerja keras, mereka
memperlakukan kegagalan tersebut sebagai kenyataan pahit yang menyebabkan
hilangnya rasa percaya diri.
e.
Penampilan
fisik.
Penampilan fisik dari seseorang itu
sangat penting karena itu yang paling mempengaruhi. Orang yang berpenampilan
buruk akan merasa rendah diri saat membandingkan dirinya dengan orang yang
berpenampilan lebih baik. Ini akan menciptakan perasaan malu, yang menyebabkan
mereka mengisolasi diri dari kehidupan sosial.
f.
Pengalaman
negatif.
Kurangnya rasa percaya diri
terkadang disebabkan oleh pengalaman yang negatif. Anak-anak cenderung untuk
meniru hal-hal negatif disekitarnya. Orang dewasa juga terkadang suka
ikut-ikutan melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang membahayakan rasa
percaya dirinya.
g.
Kekerasan
terhadap anak-anak.
Orang yang kurang percaya diri
biasanya pernah mengalami kekerasan yang menyebabkan kerusakan fisk maupun
mentalnya sewaktu masih berusia kanak-kanak. Kekerasan fisik ini termasuk
kejahatan seksual terhadap anak-anak, yang biasanya bisa disembuhkan, akan
tetapi, kekerasan terhadap mental akan membekas sangat dalam dan sangat sulit
untuk disembuhkan. Pelaku kekerasan terhadap anak-anak ini biasanya adalah
keluarga teman, kerabat, tetangga, orang asing dan wali atau orang tua tiri.
h.
Pengangguran.
Seseorang yang tidak mempunyai
pekerjaan akan merasa putus asa dan tidak beguna. Kegagalan untuk mencukupi
kebutuhan keluarganya akan membuat seseorang menjadi kurang percaya diri.
Sedangkan Ciri-ciri Kurangnya Rasa
Percaya Diri biasanya sebagai berikut (namun terkadang cenderung sulit
teridentifikasi) :
1.
Kurang bisa untuk bersosialisasi dan tidak yakin
pada diri sendiri, sehingga mengabaikan kehidupan sosialnya.
2.
Seringkali tampak murung dan depresi.
3.
Punya masalah dalam kebiasaan makan yang
mengarah pada obesitas, yang membahayakan bagi tubuhnya.
4.
Mereka suka berpikir negatif dan gagal untuk
mengenali potensi yang dimilikinya.
5.
Takut dikritik dan merespon pujian dengan
negatif.
6.
Takut untuk mengambil tanggung jawab.
7.
Takut untuk membentuk opininya sendiri.
8.
Hidup dalam keadaan pesimis.
D.
Solusi
Solusi terhadap masalah kepercayaan
diri yang dapat dilakukan adalah :
1.
Selalu hindari situasi yang negatif.
2.
Cobalah untuk berkumpul hanya dengan orang-orang
yang positif.
3.
Gunakan journal untuk mencatat hal-hal positif
yang terjadi disekitar.
4.
Berpikirlah dengan lebih positif.
5.
Jangan enggan untuk meminta tolong saat berada
dalam kesulitan.
6.
Carilah bantuan dari tenaga profesional untuk
menghadapi masalah yang serius.
Sumber : 1.
Wikipedia
2. http://wownita.blogspot.com/2011/01/penyebab-kurangnya-rasa-percaya-diri.html
3. http://problemperilakuanak.blogspot.com/2011/06/kurang-percaya-diri_11.html
4. http://toyatraining.blogspot.com/p/mengatasi-masalah-krisis-percaya-diri.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar