Bias Story

Foto saya
Tangerang, Banten, Indonesia
I am Me. In all the world, there is no one else exactly like me, Accept me as I am, and love me anyway!

Minggu, 27 Oktober 2013

Artikel Soft Skill (Negara)

Masalah Kesehatan di Negara Berkembang

A.     Latar Belakang.
Permasalahan kesehatan di suatu negara khususnya pada negara-negara berkembang (seperti Indonesia), utamanya menyangkut 2 aspek, yakni aspek fisik dan non-fisik. Aspek fisik misalnya seperti sarana kesehatan, lembaga kesehatan, dan tenaga medis. Sedangkan untuk aspek non-fisik dapat berupa metode pengobatan, dan perilaku masyarakat di Negara tersebut. Dari kedua aspek tersebut, aspek non-fisik berperan lebih besar terhadap tinggi/rendahnya penyebab permasalahan di Negara-negara berkembang.
Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat dan juga cara yang benar dalam menangani setiap penyakit menjadi faktor utama tingginya masalah kesehatan, seperti yang terjadi di Indonesia. Lain halnya dengan Negara-negara maju yang setiap penduduknya sudah menanamkan betapa pentingnya menjalani pola hidup sehat, dan bagaimana cara penanganan yang benar terhadap suatu penyakit selain memang sudah ditunjang dengan aspek fisik (sarana, lembaga, dan tenaga medis) yang memadai dan berkualitas.
Oleh karena itu, pentingnya pengetahuan masyarakat terhadap pola hidup sehat serta cara penanganan suatu penyakit sudah seharusnya menjadi langkah utama pihak pemerintah (Departemen Kesehatan) untuk mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.

B.      Teori
Ilmu kesehatan adalah kelompok disiplin ilmu terapan yang menangani kesehatan manusia dan hewan. Ada dua bagian ilmu kesehatan: studi, riset, dan pengetahuan mengenai kesehatan, serta aplikasi pengetahuan tersebut untuk meningkatkan kesehatan, mengobati penyakit, dan memahami fungsi-fungsi biologis pada manusia dan hewan. Riset yang dilakukan terutama bertumpu pada ilmu-ilmu utama biologi, kimia, dan fisika, dan juga ilmu sosial (seperti sosiologi medis). Bidang ilmu lain yang memberikan kontribusi penting bagi ilmu kesehatan termasuk biokimia, bioteknologi, rekayasa, epidemiologi, genetika, ilmu perawatan, farmakologi, farmasi, kesehatan masyarakat, kedokteran, okupasi terapi.

C.      Pembahasan Masalah
Permasalahan kesehatan di Indonesia ini sudah memasuki tahapan yang cukup kompleks. Oleh karenanya, diperlukan adanya suatu sistem menyeluruh yang berkaitan satu sama lain dan berkesinambungan untuk menyelesaikan berbagai macam problem tersebut.
Saat ini, Pemerintah Indonesia sudah mengembangkan konsep Desa Siaga yang menggunakan pendekatan pengenalan dan pemecahan masalah kesehatan dari, oleh dan untuk masyarakat sendiri. Peranan petugas kesehatan sebagai stimulator melalui promosi kesehatan dilakukan dengan memberikan pelatihan penerapan Desa Siaga. Kegiatan diwujudkan melalui rangkaian pelatihan mengidentifikasi masalah kesehatan dengan mengenalkan masalah kesehatan dan penyakit yang banyak terjadi dalam lingkungan mereka dilanjutkan survey mawas diri (SMD) dan aplikasi upaya mengatasi yang disepakati masyarakat berupa musyawarah masyarakat desa (MMD). Harapan pemerintah agar upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat lebih cepat dan lebih awet karena masyarakat mampu mandiri untuk sehat.
Tanpa pemahaman terhadap penyakit dan masalaah kesehatan masyarakat oleh petugas kesehatan maka tidak akan memiliki dasar pemahaman yang kuat. Implikasinya akan terjadi semakin jauh kesenjangan pemahaman konsep penyakit dan masalah kesehatan antara petugas kesehatan dan masyarakat sehingga gagal dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
    Untuk memahami masalah kesehatan yang sering ditemukan di Indonesia perlu dibagi menjadi beberapa kelompok, antara lain masalah perilaku kesehatan, lingkungan, genetik dan pelayanan kesehatan yang akan menimbulkan berbagai masalah lanjutan seperti masalah kesehatan ibu dan anak, masalah gizi dan penyakit-penyakit baik menular maupun tidak menular.
1.        Masalah Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan bila mengacu pada penelitian Hendrik L. Blum di Amerika Serikat berada di urutan kedua faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat setelah faktor lingkungan. Di Indonesia diduga faktor perilaku justru menjadi faktor utama masalah kesehatan sebagai akibat masih rendah pengetahuan kesehatan dan faktor kemiskinan. Kondisi tersebut mungkin terkait tingkat pendidikan yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat untuk berperilaku sehat.
Oleh karena itu, sosialisasi pengetahuan / pendidikan tentang kesehatan kepada masyarakat sangatlah diperlukan demi meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pola perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga dengan adanya sosialisasi tersebut masyarakat akan sadar betapa pentingnya menjalani hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

2.       Masalah Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan merupakan hal yang penting dalam usaha memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat karena akan berpengaruh positif terhadap terbentuknya derajat kesehatan masyarakat yang baik pula. Masalah kesehatan lingkungan meliputi penyehatan lingkungan pemukiman, penyediaan air bersih, pengelolaan limbah dan sampah serta pengelolaan tempat-tempat umum dan pengolahan makanan.

3.       Penyehatan lingkungan pemukiman
Aspek ini berbeda dengan memperbaiki kebersihan dan kesehatan lingkungan. Hal yang dimaksud disini ialah pertumbuhan penduduk yang tidak diikuti pertambahan luas tanah yang cenderung menimbulkan masalah kepadatan populasi dan lingkungan tempat tinggal yang nantinya menyebabkan berbagai penyakit serta masalah kesehatan. Rumah sehat sebagai prasyarat berperilaku sehat memiliki kriteria yang sulit dapat dipenuhi akibat kepadatan populasi yang tidak diimbangi ketersediaan lahan perumahan. Kriteria tersebut antara lain luas bangunan rumah, fasilitas air bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan sampah dan limbah, fasilitas dapur dan ruang berkumpul keluarga serta gudang dan kandang ternak untuk rumah pedesaan. Tidak terpenuhi syarat rumah sehat dapat menimbulkan masalah kesehatan atau penyakit baik fisik, mental maupun sosial yang mempengaruhi produktivitas keluarga dan pada akhirnya mengarah pada kemiskinan dan masalah sosial.

4.       Penyediaan air bersih
Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Kebutuhan air bersih terutama meliputi air minum, mandi, memasak dan mencuci. Air minum yang dikonsumsi harus memenuhi syarat minimal sebagai air yang dikonsumsi. Syarat air minum yang sehat antara lain syarat fisik, syarat bakteriologis dan syarat kimia. Air minum sehat memiliki karakteristik tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, suhu di bawah suhu udara sekitar (syarat fisik), bebas dari bakteri patogen (syarat bakteriologis) dan mengandung zat-zat tertentu dalam jumlah yang dipersyaratkan (syarat kimia). Di Indonesia sumber-sumber air minum dapat dari air hujan, air sungai, air danau, mata air, air sumur dangkal dan air sumur dalam. Sumber-sumber air tersebut memiliki karakteristik masing-masing yang membutuhkan pengolahan sederhana sampai modern agar layak diminum.
Dengan tidak terpenuhi kebutuhan air bersih dapat menimbulkan masalah kesehatan atau penyakit seperti infeksi kulit, infeksi usus, penyakit gigi dan mulut dan lain-lain.
5.       Pengelolaan limbah dan sampah
Limbah merupakan hasil buangan baik manusia (kotoran), rumah tangga, industri atau tempat-tempat umum lainnya. Sampah merupakan bahan atau benda padat yang dibuang karena sudah tidak digunakan dalam kegiatan manusia. Pengelolaan limbah dan sampah yang tidak tepat akan menimbulkan polusi terhadap kesehatan lingkungan.
Pengelolaan sampah meliputi sampah organik, anorganik serta bahan berbahaya, memiliki 2 tahap pengelolaan yaitu pengumpulan dan pengangkutan sampah serta pemusnahan dan pengolahan sampah.
Pengelolaan limbah ditujukan untuk menghindarkan pencemaran air dan tanah sehingga pengolahan limbah harus menghasilkan limbah yang tidah berbahaya.

6.        Masalah Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang bermutu akan menghasilkan derajat kesehatan optimal. Tercapainya pelayanan kesehatan yang sesuai standar membutuhkan syarat ketersediaan sumber daya dan prosedur pelayanan.
Ketersediaan sumber daya yang akan menunjang perilaku sehat masyarakat untuk memanfaat pelayanan kesehatan baik negeri atau swasta membutuhkan prasyarat sumber daya manusia (petugas kesehatan yang profesional), sumber daya sarana dan prasarana (bangunan dan sarana pendukung) seta sumber daya dana (pembiayaan kesehatan).

7.       Petugas kesehatan yang professional
Pelaksana pelayanan kesehatan meliputi tenaga medis, paramedis keperawatan, paramedis non keperawatan dan non medis (administrasi). Profesionalitas tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kesehatan ditunjukkan dengan kompetensi dan taat prosedur.
Saat ini masyarakat banyak menerima pelayanan kesehatan di bawah standar akibat kedua syarat di atas tidak dipenuhi. Keterbatasan ketenagaan di Indonesia yang terjadi karena kurangnya tenaga sesuai kompetensi atau tidak terdistribusi secara merata melahirkan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan tidak sesuai kompetensinya. Kurangnya pengetahuan dan motif ekonomi sering menjadikan standar pelayanan belum dikerjakan secara maksimal.

8.       Sarana bangunan dan pendukung
Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan saat ini diatasi dengan konsep Desa Siaga yaitu konsep memandirikan masyarakat untuk sehat. Sayangnya kondisi tersebut tidak didukung sepenuhnya oleh masyarakat karena lebih dominannya perilaku sakit. Pemerintah sendiri selain dana APBN dan APBD, melalui program Bantuan Operasional Kegiatan (BOK) Puskesmas dan program pengembangan sarana pelayanan kesehatan rujukan telah banyak meningkatkan mutu sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di Indonesia.

9.       Pembiayaan kesehatan
Faktor pembiayaan seringkali menjadi penghambat masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas. Saat ini banyak program-program pemerintah dalam rangka bentuan kepada masyarakat dalam hal pembiayaan agar masyarakat dapat memperoleh pengobatan yang layak, namun tetap saja masalah pembiayaan kesehatan menjadi kendala dalam mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu terkait kesadaran masyarakat berperilaku sehat. Perilaku sakit masih dominan sehingga upaya kuratif yang membutuhkan biaya besar cenderung menyebabkan dana tidak tercukupi atau habis di tengah jalan. Karena itu diperlukan perubahan paradigma masyarakat menjadi Paradigma Sehat melalui Pendidikan Kesehatan oleh petugas kesehatan secara terus menerus.
 
D.     Solusi
Dari pembahasan yang telah dilakukan, solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah Indonesia terkait permasalahan kesehatan ini ialah :
1.       Menyadarkan masyarakat tentang pentingnya menjalani pola hidup sehat dengan cara melakukan sosialisasi ke seluruh wilayah Indonesia.
2.       Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan.
3.       Bersinergi dengan departemen lain terkait masalah kependudukan agar tidak terjadi kepadatan penduduk yang akan menimbulkan permasalahan kesehatan.
4.       Upaya pemerintah dalam menyediakan air bersih di seluruh wilayah Indonesia.
5.       Melakukan sosialisasi tentang bagaimana cara pengolahan limbah dan sampah yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat.

6.       Melakukan pelatihan kepada te

Tidak ada komentar:

Posting Komentar